Sangathoki: Mendefinisikan Ulang Standar Kecantikan di Industri Modeling


Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat gerakan yang berkembang dalam industri modeling untuk mendefinisikan kembali standar kecantikan dan mempromosikan keberagaman dalam representasi. Salah satu model yang memimpin gerakan ini adalah Sangathoki, seorang model asal Nepal yang menantang gagasan tradisional tentang kecantikan dan mendorong lebih banyak inklusivitas dalam dunia mode.

Sangathoki pertama kali mendapat perhatian di industri karena fiturnya yang mencolok dan penampilannya yang unik. Dengan kulit gelap, bibir penuh, dan rambut keriting, ia menentang standar kecantikan tradisional yang telah lama mendominasi dunia modeling. Alih-alih mengikuti cita-cita sempit ini, Sangathoki malah memanfaatkan kecantikan alaminya dan menggunakan platformnya untuk mengadvokasi keberagaman dan keterwakilan yang lebih besar dalam industri ini.

Salah satu cara Sangathoki mendefinisikan ulang standar kecantikan adalah dengan menentang colorism, sebuah isu yang banyak terjadi di dunia mode yang mendiskriminasi individu dengan warna kulit lebih gelap. Dengan bangga menampilkan kulit gelapnya dan merayakan warisannya, Sangathoki menantang anggapan bahwa hanya individu berkulit terang yang dapat dianggap cantik atau sukses di industri ini.

Selain kerja advokasinya, Sangathoki juga mendobrak hambatan dengan bekerja sama dengan merek dan desainer yang mengutamakan keberagaman dan inklusivitas. Dengan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang menjunjung segala bentuk kecantikan, dia membantu mengubah industri ini menuju masa depan yang lebih inklusif dan representatif.

Dampak Sangathoki tidak hanya dirasakan di dunia fashion tetapi juga masyarakat luas. Dengan menantang standar kecantikan tradisional dan mempromosikan keberagaman, ia menginspirasi orang lain untuk menerima kecantikan unik mereka dan menolak stereotip yang merugikan.

Seiring dengan terus berkembangnya industri modeling, model seperti Sangathoki-lah yang memimpin jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan representatif. Dengan mendefinisikan kembali standar kecantikan dan mendukung keberagaman, mereka menunjukkan bahwa kecantikan hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna – dan bahwa kecantikan sejati terletak pada penerimaan terhadap perbedaan dan perayaan individualitas.